Oleh : Marwita Oktaviana
Bagi sebagian besar orang, menulis puisi itu gampang-gampang susah. Meski cenderung lebih singkat dan padat dibanding cerpen, tetapi puisi memiliki banyak kriteria yang harus diaplikasikan dengan baik agar pembaca puas. Misalnya saja pemakaian kata-kata indah, kiasan, perbandingan, metafora, dan banyak hal lain. Tetapi pemakaian kata-kaa kiasan dan indah saat ini tidak berpengaruh banyak pada keindahan puisi, meski memang jika diaplikasikan pada sebuah puisi akan menambah nilai pada puisi tersebut.
Cara Cepat Menulis Puisi
Nah, saya akan membagikan cara cepat menulis puisi yang saya jamin akan mampu menjadikan teman-teman menjadi penyair yang mumpuni.
1. Tentukan tema
Menentukan tema menjadi langkah awal teman-teman untuk menulis puisi, tema yang unik dan menarik akan memberi nilai plus pada puisi tersebut.
2. Buat judul
Kenapa kok tiba-tiba langsung judul? Karena saya mau teman-teman belajar menulis puisi secara akrostik. Apa sih akrostik itu? Akrostik adalah jenis puisi yang ditulis dengan menjabarkan huruf pembentuk judul sebagai awal huruf pada puisi tersebut. Ini memudahkan penulis puisi pemula untuk memulai.
3. Tulis puisi kalian
Pakai rangkaian huruf judul hanya untuk huruf pertama baris saja. Nanti kalau sudah mahir boleh kok menjadikan huruf judul sebagai huruf pertama dan terakhir tiap baris. Lebih sulit tapi hasilnya lebih unik.
4. Jangan berhenti di tengah jalan
Tulis puisi kalian sampai selesai. Jangan tergoda untuk berhenti dan membaca. Nanti malah akan bingung sendiri dan akhirnya malah nggak bisa meneruskan.
5. Baca ulang puisi kalian dan revisi jika diperlukan.
Mudah bukan? Yang sudah menulis puisi bisa kok ditaruh di kolom komentar. Sebagai pemantik saya beri satu puisi akrostik saya, ya. Yang ini saya pakai rangkaian huruf judul sebagai huruf awal dan akhir baris.
Berikut adalah cara membuat puisi singkat dengan akrotik :
A.P.A K.A.B.A.R L.A.M.O.N.G.A.N
Marwita OktavianaAnalogi hati bermain dalam puisi senja
Pemeran tunggal menilik temaram senyap
Apa gerangan tersembunyi dibalik noktah noda
Antara iya dan tidak semesta menabur lara
Bahtera corona mendulang resah tersebab
Antar ribuan nyawa dalam dekap abadi gulana
Riuh manusia memohonkan doa, niscaya tegar
Lambat dan sekarat, sekerat asa terpenggal
Angin dan air, memintal sekeping luka duka
Mari bersama tuntaskan, teruslah mendekam
Obati semesta bersama diri yang kian hakiki, berembrio
Nantikan pemilik jagad menarik segala sebab pembawa rentan
Genggam erat tarian penolak bala, sebuah berita gamblang
Apa kabarmu Lamongan nan lena?
Nikmati sepi yang merajam sampai semua hilang tanpa kelindan
Marwita Oktaviana, anggota ODOP 7. Cerpen dan puisinya pernah dimuat di Koran Solopos. Jika ingin berkenalan dengan penulis silahkan follow akun instagram @marwita_oktaviana atau blog www.witaksara.com
0 apresiasi