BLANTERORBITv102

    Tak Ada Hari Esok

    Jumat, 15 Oktober 2021

    Tak Ada Hari Esok

     Oleh : Arhana

    Tak Ada Hari Esok

    Kata-kata bergelung memenuhi sukma
    Berebut ruang untuk sekedar mencari singgasana
    Yang kemudian membekas hingga ke relung asa
    Bahwa tak ada hari esok
    Tak ada tunda menunda
    Kala sempat memberi peluang besar untuk berbuat
    Mengapa harus esok saja
    Saat sehat meluangkan waktu untuk berjaga mendampingi
    Sementara sakit tak pernah berkabar kan menghampiri
    Mengapa nanti saja
    Saat lapang mencoba memahami
    Sementara sempit bisa saja mampir lebih dini
    Mengapa tak menyegerakan
    Bila nyatanya mati adalah ketetapan yang tak bisa diganti
    Tak ada hari esok
    Untuk hadir dua kali
    Karena kesempatan memiliki jatah waktu yang tak pernah kita tahu batasnya
    Karena malam mungkin terdeskripsi saat matahari tergelincir di ufuk barat
    Tapi, sadarkah?
    Bahwa kematian menjadi rahasia terbesar yang tak pernah ada jawabnya
    Maka,
    Tak ada hari esok
    Dan,
    Jangan menunggu hari esok
    Yang kita tak pernah tahu apakah masih ada kita atau tidak

    Kediri, 1122021

    Selamat Jalan

    Kelabu malam semakin pekat
    Saat kudengar kabar itu mendekat
    Berita yang kuharap tak datang cepat
    Tapi kehendak Allah lebih kuat

    Melandai lirih suara khas itu menyapa telinga
    Memperdengarkan nada yang tak ingin dirasa
    Memperjelas apa yang disembunyikan kata
    Seperti biasa hatiku menjamah sukma

    Pulanglah, Dik, pulang!
    Malam semakin lekat
    Tak enak kah kau duduk sila bersama kami
    Menghabiskan malam-malam senyap ini

    Sungguh sudah tegakah kau mendahului kami
    Meninggalkan anak-anak bahkan yang masih dikandung istrimu
    Seperti salam-salam yang tak terbalaskan
    Kau mantap melangkah tinggalkan

    Selamat jalan, Dik!
    Sempat mungkin tak untuk sua bersama raga kita
    Tapi doaku semoga jadi temanmu di alam baka
    Tak kan lagi kupinta, hanya harap, semoga kau tenang di sisi-Nya

    Selamat jalan, Dik!
    Meski tanpa lambaian tangan
    Atau salam penutup pertemuan
    Pun senyum pelepas kepergian
    Kami ikhlas, mengantarmu pulang

    Kediri, 12022021

    Lakon Hidup

    Senja menepi bermandikan cahya kejinggaan
    Melewatkan hari yang terlalui tanpa sapaan

    Kawanan lelakon berbaris menuju peraduan
    Berharap malam lenyapkan gemerisik lelantunan, hati

    Malam menyeret gemintang
    Menyalakan benderang di kejauhan

    Nyalanya mungkin tak risaukan
    Sebab esok mentari kan menggantikan

    Pada hati yang terjaga di sepertiga malam
    Tumpahkan asa dan untaian doa pengharapan

    Kukuhkan sukma bertautan dalam keridaan
    Menjalani hari esok dalam kesyukuran

    Kediri, 14022021

    Arhana nama pena Handiana Muthoharoh. Seorang teman belajar di tempat tinggalnya. Ia menjadi bagian ODOP dari batch 7.