BLANTERORBITv102

    Siapa Penulis Legendaris Indonesia yang Karyanya Mendunia?

    Minggu, 11 Juni 2023
    Indonesia adalah negara yang kaya, baik budaya maupun kekayaan alamnya, sehingga lahirlah berbagai karya sastra yang indah, menghibur dan menambah wawasan. Perkembangan karya sastra di tanah air tak lepas dari campur tangan penulis legendaris Indonesia.

    Karya-karya indahnya tidak hanya menorehkan sejarah dalam perjalanan kesusastraan di Indonesia, tetapi juga di dunia. Latar belakang budaya Indonesia yang beragam mampu dibawakan para penulis legendaris dengan alur cerita yang menarik. Karya apik tersebut begitu berkesan dan bermakna hingga sekarang dan tidak memudar.

    penulis legendaris Indonesia

    Karya sastra memang selalu indah, walaupun sudut pandang orang berbeda-beda, tetapi setidaknya kita dapat menghargai warisan budaya dengan membaca karya sastra legendaris Indonesia. Walaupun karya sastra tersebut sudah diterbitkan puluhan tahun silam, tetapi karyanya masih relevan untuk dibaca saat ini.

    Siapa saja penulis legendaris yang karyanya mendunia?

    Pramoedya Ananta Toer

    Penulis kelahiran Blora pada tahun 1925, telah menghasilkan beberapa karya yang indah, sebut saja Tetralogi Pulau Buru, Arok Dedes. Tetralogi Pulau Buru ini ditulisnya saat berada dalam jeruji besi. Tetralogi Pulau Buru, terdiri dari empat judul buku, yaitu Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. 

    Bahkan novel Bumi Manusia telah difilmkan pada tahun 2019, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini juga merupakan salah satu nominasi dalam Festival Film Indonesia 2019.

    Salah satu tuduhan yang membuatnya berada di balik jeruji besi adalah karya yang dihasilkannya dianggap pro-ideologi komunis. Walaupun beliau bersikukuh bahwa tidak memihak ideologi manapun, melainkan hanya menuliskan hal yang dianggapnya benar. Beliau tetap saja harus berada di balik jeruji besi hingga merasakan diasingkan di Pulau Buru.

    Jeruji besi tidak membuat berhenti berkarya, justru beliau tetap berkarya. Beliau telah menulis sekitar 50 karya dan telah diterjemahkan dalam 42 bahasa asing. Beliau juga merupakan satu-satunya sastrawan Indonesia yang pernah menjadi nominator peraih Nobel untuk kategori sastra.

    Beberapa karya telah mendapatkan penghargaan internasional, diantaranya penghargaan dari Freedom to Write Award dari PEN American Center, Wertheim Award, Ramon Magsaysay Award, UNESCO Madanjeet Singh Prize, dan masih banyak lagi.

    Buya Hamka

    Buya Hamka adalah nama pena yang digunakan oleh Pro. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah. Penulis kelahiran Sumatera Barat pada tahun 1908 adalah salah satu penulis legendaris Indonesia yang juga merupakan seorang ulama.

    Semasa hidupnya beliau berprofesi sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Beliau merupakan sosok yang pemberani dan berjiwa pemberontak. Beliau kerap menuliskan pendapatnya yang tidak menyetujui adat MInangkabau, terutama tentang kawin paksa.

    Di Bawah Lindungan Ka’bah dan Kapal Van Der Wijck merupakan novel karyanya yang terkenal. Kedua novel tersebut menceritakan tentang seorang gadis yang terjerat pernikahan paksa.

    N. H. Dini

    Penulis dengan nama lengkap Nurhayati Sri Handini merupakan wanita kelahiran 1936 yang eksis berkarya hingga usia senja. Sekitar 40 judul buku telah dihasilkannya selama masa hidupnya. Beliau kerap mendengarkan sastra Jawa dari ibunya, yang merupakan seorang pembatik dan membaca buku peninggalan almarhum ayahnya.

    Ciri khas karya tulis beliau adalah ditulis dengan nada sederhana, agak konvensional, dan mengungkap sisi lain realita kehidupan peran manusia. Karya yang ditulisnya menyuarakan kesetaraan gender, termasuk perlawanan perempuan terhadap budaya patriarki.

    Karyanya yang banyak dikenal adalah Pada Sebuah Kapal, NAmaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati. Pada Sebuah Kapal merupakan novel yang menceritakan tentang perempuan yang melawan budaya patriarki. Karya beliau juga memperoleh beberapa penghargaan internasional.

    Mochtar Lubis

    Penulis dan jurnalis kelahiran Padang pada tahun 1922 ini juga dikenal dunia melalui karya tulisnya, diantaranya Ramon Magsaysay Award, World Association of Newspapers Golden Pen of Freedom Award.

    Beliau mempelajari jurnalisme dan beberapa bahasa asing dengan cara otodidak. Karya tulisnya yang meramaikan dunia sastra Indonesia diantaranya Harimau-harimau, Maut dan Cinta, Musim Gugur.

    Suwarsih Djojopuspito

    Penulis berdarah Sunda, kelahiran tahun 1912 telah menghasilkan sebuah novel yang ditulis dalam tiga bahasa sekaligus, yaitu Sunda, Belanda, dan Indonesia. Selain penulis, profesi lainnya adalah seorang pengajar.

    Sekitar sembilan buku karyanya telah mendunia. Karya tulisnya yang paling terkenal adalah Manusia Bebas atau Buitenj het Gareel (dalam bahasa Belanda). Beliau juga mendapatkan tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari pemerintah Indonesia.


    Demikianlah penulis legendaris Indonesia yang karyanya mendunia dan terkenal hingga saat ini. Semoga karyanya tidak hilang ditelan zaman dan menjadi warisan budaya bangsa.



    Kontributor : 
    Dyah Kusumastuti




    Author

    Nimas Achsani

    Parenting, pernikahan, finansial dan gaya hidup