Oleh: Sulisrha
Bagi orang Medan dan sekitarnya, pasti sudah tidak asing lagi dengan Berastagi. Karena selain merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Berastagi juga merupakan kota terbesar kedua di Dataran Tinggi Karo setelah Kota Kabanjahe. Berastagi berjarak sekitar 66 kilometer dari Kota Medan. Kendaraan yang bisa digunakan untuk menempuh perjalanan ke Berastagi sangat mudah, yakni bisa menggunakan mobil, maupun sepeda motor.
Kami berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat di Berastagi sebagai bahan pembelajaran. Menaiki 2 bus dari Kota Medan menuju Mess USU Berastagi terlebih dahulu yang terletak di Jalan Gundaling, Berastagi. Mess ini memang dikhususkan untuk para mahasiswa USU yang berencana mengadakan study tour atau acara dalam rangka pembubaran panitia maupun pembentukan panitia baik dalam suatu UKM maupun dalam suatu jurusan.
Rizky Dumay, selaku ketua UKM Robotik SIKONEK USU memimpin perjalanan dengan membawa para anggota muda untuk mengadakan Gathering yang akan dilaksanakan selama 2 hari yakni dimulai dari hari Sabtu dan Minggu.
Mess USU sangat strategis, para anggota muda menghabiskan waktu bermain voli di daerah tersebut. Bahkan panitia dan senior-senior lainnya juga ikut dalam menyukseskan acara. Olahraga dilakukan di hari Minggu, sedangkan materi diisi pada hari Sabtu.
Acara ini dilaksanakan di malam Minggu, saat semua anggota duduk di luar dan bercengkrama. Setelah kegiatan-kegiatan itu berakhir, maka para anggota pun disuguhi dengan perjalanan yang lebih luar biasa lagi. Yakni menuju ke peternakan sapi di pinggiran Kota Berastagi.
Acara bakar-bakar jagung |
Acara ini dilaksanakan di malam Minggu, saat semua anggota duduk di luar dan bercengkrama. Setelah kegiatan-kegiatan itu berakhir, maka para anggota pun disuguhi dengan perjalanan yang lebih luar biasa lagi. Yakni menuju ke peternakan sapi di pinggiran Kota Berastagi.
Bila biasanya peternakan sapi identik dengan kotor dan bau, berbeda dengan peternakan sapi di sana. Lahan seluas 16 hektare di Kota Berastagi ini menjadi salah satu wisata selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik. Terutama saat musim libur tiba. Di tempat ini, selain dapat menikmati pemandangan indah, wisatawan juga bisa melihat langsung proses produksi susu sapi. Yaitu mulai dari memerah susu hingga siap dikonsumsi.
Perjalanan menuju peternakan sapi. |
Sebelum menuju peternakan sapi, memang tidak boleh menggunakan bus terlalu besar, sehingga harus berjalan kaki. Namun berjalan kaki memang lebih bagus karena dapat melihat daerah sekitar.
Tempat parkir di mana wisatawan singgah. |
Saat wisatawan berdatangan, maka akan ada tempat parkir yang bisa digunakan. Khusus mobil bukan bus besar.
Sebelum sampai peternakan, akan ada banyak pemandangan yang dapat menyejukkan mata.
Di peternakan sapi, ada dua jenis produk yang bisa dibeli dan dibawa pulang. Es krim dan susu asli dari sapi itu sendiri, dan biasanya harus dikonsumsi paling lambat 3 hari. Susu-susu yang diproduksi yakni coklat, original, dan strawberry, sedangkan es krim juga bisa merupakan campuran dari ketiganya. Harga es krimnya berkisar 15 ribu dan susu sapinya seharga 35 ribu per botol. Jika beli lebih banyak mungkin akan dapat diskon yang lebih murah. Tak lupa juga, berfoto di peternakan sapi juga gratis, jadi gunakan kameramu dengan sangat baik di tempat ini.
Setelah membeli produk-produk asli yang diinginkan, maka berjalan kembali melalui jalan berangkat tadi. Bus akan menunggu dan mengantar pulang melewati tempat yang sama. Itulah salah satu dari beberapa wisata di Berastagi yang bisa dikunjungi, masih banyak tempat wisata lainnya. Oleh karena itu, terlepas dari semua penat, masih banyak penyejuk dan semangat yang bisa didapatkan di Kota Berastagi.
***
Sulisrha bernama lengkap Sulis Rahmadani Hutagalung, anggota ODOP Batch 7, bisa disapa melalui Twitter: sulisrahmadani atau Facebook: sulisrahmadani.hutagalung, juga via Instagram : sulisrha. Untuk blog pribadinya www.sulisrahmadani.blogspot.com.
0 apresiasi