BLANTERORBITv102

    Permulaan Waktu

    Jumat, 15 Mei 2020

    Oleh: Naila Zulfa

    Permulaan Waktu

    Kelopak bunga yang kemarin layu
    kini mekar kembali
    kala pekat malam menjemput pagi
    dan mentari merajai

    Embun menetes malu-malu
    di balik kuncup daun dan rerumputan
    membasuh bumi
    untuk segar kembali

    Di permulaan waktu
    kau masih saja temaram
    dengan duka dan luka
    yang bergelayut manja

    Jangan biarkan, segera hempaskan

    Bingkai bibirmu yang indah itu
    tak elok untuk kau hias dengan sendu

    Jam istirahat, Maret 2020

    Bahagialah!

    Jemputlah matahari
    bila ia sanggup menyinarimu
    dan menggiringmu
    pada putih yang jernih

    Jemputlah purnama
    bila ia mampu menghangatkanmu
    dan meleburkanmu
    dari dingin yang beku

    Jemputlah sang bayu
    bila ia kuasa menenangkanmu
    dan mendamaikanmu
    dari riuh yang gaduh

    Jemputlah asamu
    dan bahagialah!

    Jam istirahat, Maret 2020

    Aroma Kepedihan

    Malam ini
    kudengar alunan syahdu
    di balik dinding malam yang kian kelam
    mendayu dan merayu

    Kupejamkan mata
    dan kutajamkan telinga
    lagu itu beraroma kepedihan
    berbalut sungkawa yang mengerikan

    Kebahagiaan lesap
    dari buana dan cakrawala
    yang tersisa
    hanyalah gulana
    yang mendekap lara

    Jam istirahat, Maret 2020

    Naila Zulfa, ibu pembelajar sekaligus buruh pabrik. Domisili di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Anggota ODOP Batch 6.