Oleh: Naila Zulfa
Permulaan Waktu
Kelopak bunga yang kemarin layu
kini mekar kembali
kala pekat malam menjemput pagi
dan mentari merajai
Embun menetes malu-malu
di balik kuncup daun dan rerumputan
membasuh bumi
untuk segar kembali
Di permulaan waktu
kau masih saja temaram
dengan duka dan luka
yang bergelayut manja
Jangan biarkan, segera hempaskan
Bingkai bibirmu yang indah itu
tak elok untuk kau hias dengan sendu
Jam istirahat, Maret 2020
Bahagialah!
Jemputlah matahari
bila ia sanggup menyinarimu
dan menggiringmu
pada putih yang jernih
Jemputlah purnama
bila ia mampu menghangatkanmu
dan meleburkanmu
dari dingin yang beku
Jemputlah sang bayu
bila ia kuasa menenangkanmu
dan mendamaikanmu
dari riuh yang gaduh
Jemputlah asamu
dan bahagialah!
Jam istirahat, Maret 2020
Aroma Kepedihan
Malam ini
kudengar alunan syahdu
di balik dinding malam yang kian kelam
mendayu dan merayu
Kupejamkan mata
dan kutajamkan telinga
lagu itu beraroma kepedihan
berbalut sungkawa yang mengerikan
Kebahagiaan lesap
dari buana dan cakrawala
yang tersisa
hanyalah gulana
yang mendekap lara
Jam istirahat, Maret 2020
Naila Zulfa, ibu pembelajar sekaligus buruh pabrik. Domisili di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Anggota ODOP Batch 6.
0 apresiasi